Rabu, 31 Desember 2008

MANAJEMEN KEUANGAN


Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan KeuanganMembuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran KeuanganTindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan KeuanganMenggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian KeuanganMencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan KeuanganMengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian KeuanganMelakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
7. Pemeriksaan KeuanganMelakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
Tugas Pokok Manejemen Keuagan
Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum adalah :
1. Mendapatkan Dana Perusahaan
2. Menggunakan Dana Perusahaan
3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan dengan adanya manajer keuangan untuk mengeloka dana perusahaan pada suatu perusahaan secara umum adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.

RAHASIA MENGATUR KEUANGAN UNTUK MENCAPAI IMPIAN ANDA


Apakah Anda ingin memiliki mobil mewah yang Anda impikan? Atau Anda ingin berlibur bersama keluarga ke tempat-tempat eksotis? Atau Anda ingin berinvestasi membeli barang-barang modal untuk usaha Anda? Itu semua dapat dilakukan dengan memperhatikan TUJUAN KEUANGAN Anda.

Tujuan keuangan dibagi menjadi tiga jenis, yakni tujuan keuangan jangka pendek, menengah dan panjang. Tujuan keuangan jangka pendek lazimnya berdurasi di bawah 1 tahun. Jangka menengah (3-5 tahun), dan jangka panjang di atas 5 tahun.

Dalam berinvestasi, tentunya juga mesti merujuk pada tujuan tersebut. Misalnya tidaklah tepat jika Anda berinvestasi dalam bentuk tanah sebagai tujuan investasi jangka pendek karena harga tanah lazimnya melonjak dalam rentang waktu yang panjang. Jadi, sekali lagi, pilihan investasi tergantung pada tujuan keuangan Anda.

Lantas apa tujuan keuangan Anda? Secara umum, tujuan keuangan jangka pendek bisa berupa tersedianya cukup dana untuk membiayai sekolah anak, dana memadai untuk berlibur pada akhir tahun, atau dana untuk uang muka pembelian rumah, mobil, dan sebagainya, tujuan keuangan jangka pendek haruslah bisa dicapai dalam jangka waktu 1 tahun, sudah bisa dinikmati hasilnya pada akhir tahun.

JANGKA PENDEK

Tujuan keuangan jangka pendek, katakanlah memperoleh dana memadai untuk berlibur pada akhir tahun. Ini bisa dilakukan secara sangat sederhana, yakni dengan menyisihkan sebagian pendapatan dalam tabungan khusus untuk berlibur. Anda cukup mematok jumlah dana yang hendak Anda capai. Umpamakanlah Rp 12 juta, lalu jumlah tersebut diagi 12, dan kemudian setiap bulan Anda menabung Rp 1 juta.

Sayangnya, cara tersebut tidak istimewa. Cara yang lebih baik adalah dengan melakukan investasi berjangka waktu 1 tahun, dengan memperkirakan hasil tertentu dari investasi Anda. Sama seperti contoh diatas, Anda bermaksud memperoleh dana Rp 12 juta pada akhir tahun. Jika hasil yang Anda harapkan sebesar 10%, maka pada awal tahun Anda hanya berinvestasi sebesar Rp 11 juta, sehingga pada akhir tahun Anda akan memperoleh Rp 12,1 juta.

Contoh diatas merupakan cara yang konservatif, bisa dilakukan dalam bentuk deposito berjangka. Jika Anda tergolong kalangan yang cukup berani mengambil resiko, Anda juga bisa melakukan investasi di pasar modal untuk jangka pendek dengan motif mendapatkan keuntungan dari saham yang Anda perjualbelikan.

Polanya dengan membeli lalu menjual kembali. Begitu seterusnya. Bedanya pada harapan akan hasil. Jika pada deposito berjangka Anda hanya berharap pada hasil 10%, dengan bermain saham tentunya hasil yang diharapkan harus lebih tinggi karena resiko yang besar. Umpamakan hasil yang diharapkan 20% setahun atau 10% selama 6 bulan, maka dana yang Anda investasikan pada saham cukup sebesar Rp 10 juta.

Intinya, sederhana saja, apapun pilihan investasi Anda, pada dasarnya adalah cara mencapai tujuan keuangan yang telah Anda canangkan terlebih dahulu, jika tujuan keuangan tersebut hendak dicapai melalui investasi, Anda juga telah mematok berapa tingkat hasil yang hendak diperoleh. Ini tentunya akan membantu Anda menjadi tidak SERAKAH atau lepas kontrol dalam berinvestasi.

JANGKA MENENGAH-PANJANG

Lalu bagaimana dengan tujuan keuangan jangka menengah dan panjang? Kapan mesti dilakukan?
Sama seperti investasi mencapai tujuan jangka pendek, maka tujuan jangka menengah dan panjang juga mesti dilakukan dan dirancang sejak dini. Misalnya 3 tahun mendatang Anda ingin memiliki kendaraan baru. Untuk mewujudkannya Anda mesti melakukan rancangan keuangan sejak saat ini. Hanya saja, hasilnya baru diperoleh 3 tahun mendatang.

Caranya macam-macam, Anda perkirakan dahulu berapa harga kendaraan yang hendak Anda miliki 3 tahun mendatang. Jika Anda telah memiliki kendaraan, tentunya kendaraan tersebut akan Anda jual 3 tahun lagi untuk digantikan dengan kendaraan baru.

Nah, Anda mesti menghitung berapa kira-kira harga kendaraan Anda jika dijual tiga tahun mendatang, maka Anda akan mendapatkan selisih harga yang mesti Anda tutup. Selisih harga itulah yang menjadi target. Begitu seterusnya untuk tujuan-tujuan keuangan lainnya, termasuk yang berjangka panjang.

Sekali lagi, setiap orang mestinya memiliki tujuan keuangan jangka pendek, menengah dan panjang. Setiap tujuan keuangan mesti dicapai melalui investasi yang sesuai.